Wilayah Kabupaten Banyumas terletak di bagian Barat Daya Propinsi Jawa Tengah. Terletak di antara garis Bujur Timur 108 " 39` 17`` sampai 109" 27` 15`` & di antara garis Lintang Selatan 7" 15` 05`` sampai 7" 37` 10`` yang berarti berada di belahan selatan garis khatulistiwa.
Batas-batas Kabupaten Banyumas adalah:
Sebelah Utara: Gunung Slamet, Kabupaten Tegal dan Kabupaten Pemalang.
Sebelah Selatan: Kabupaten Cilacap
Sebelah Barat: Kabupaten Cilacap dan Kabupaten Brebes
Sebelah Timur: Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Kebumen dan Kabupaten Banjarnegara.
Luas wilayah Kabupaten Banyumas sekitar 1.327,60 km2 atau setara dengan 132.759,56 ha, dengan keadaan wilayah antara daratan & pegunungan dengan struktur pegunungan terdiri dari sebagian lembah Sungai Serayu untuk tanah pertanian, sebagian dataran tinggi untuk pemukiman & pekarangan, dan sebagian pegunungan untuk perkebunan dan hutan tropis terletak dilereng selatan Gunung Slamet. Bumi & kekayaan Kabupaten Banyumas masih tergolong potensial karena terdapat pegunungan Slamet dengan ketinggian puncak dari permukaan air laut sekitar 3.400M & masih aktif. Keadaan cuaca & iklim di Kabupaten Banyumas tergolong iklim tropis basah. Demikian Juga karena terletak di antara lereng pegunungan jauh dari lautan maka pengaruh angin laut tidak begitu tampak, namun dengan adanya dataran rendah yang seimbang dengan pantai selatan angin bersimpangan antara pegunungan dengan lembah dengan tekanan rata-rata antara 1.001 mbs, dengan suhu udara berkisar antara 21,4 derajat C - 30,9 derajat C.
Kabupaten Banyumas dengan ibukota Purwokerto, penduduknya berbahasa Jawa dengan dialek khas Banyumasan Ngapak, dengan tokoh wayang Bawor sebagai ikon.
Kabupatan Banyumas terdiri dari 27 Kecamatan dan 331 Desa. Dengan jumlah penduduk 1.752.846 jiwa.
Perekonomian Kabupaten Banyumas ditopang dari sektor: pertanian, peternakan, industri menengah/kecil dan pariwisata.
Kuliner khas Banyumas adalah Keripik Tempe, Mendoan, Sate Bebek Tambak, Soto dan Getuk Goreng Sokaraja, Jenang Jaket Mersi, dan Dage.
Kebanyakan pelancong yang berkunjung ke wilayah Banyumas menginap di Kota Purwokerto atau Baturaden.
Sejarah Kabupaten Banyumas
Kabupaten Banyumas berdiri pada tahun 1582, tepatnya pada hari Jum`at Kliwon tanggal 6 April 1582 Masehi, atau bertepatan tanggal 12 Robiul Awal 990 Hijriyah. Kemudian ditetapkan dengan Peraturan Daerah (PERDA) Kabupaten Daerah Tingkat II Banyumas Nomor 2 tahun 1990.
Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati pertama yang dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).
Keberadaan sejarah Kabupaten Banyumas tidak terlepas dari pendirinya yaitu Raden Joko Kahiman yang kemudian menjadi Bupati pertama yang dikenal dengan julukan atau gelar ADIPATI MARAPAT (ADIPATI MRAPAT).
Riwayat singkatnya diawali dari jaman Pemerintahan Kesultanan PAJANG, di bawah Raja Sultan Hadiwijaya.
Kisah pada saat itu telah terjadi suatu peristiwa yang menimpa diri (kematian) Adipati Wirasaba ke VI (Warga Utama ke I) dikarenakan kesalahan paham dari Kanjeng Sultan pada waktu itu, sehingga terjadi musibah pembunuhan di Desa Bener, Kecamatan Lowano, Kabupaten Purworejo (sekarang) sewaktu Adipati Wirasaba dalam perjalanan pulang dari pisowanan ke Pajang. Dari peristiwa tersebut untuk menebus kesalahannya maka Sultan Pajang, memanggil putra Adipati Wirasaba namun tiada yang berani menghadap.
Kemudian salah satu diantaranya putra menantu yang memberanikan diri menghadap dengan catatan apabila nanti mendapatkan murka akan dihadapi sendiri, dan apabila mendapatkan anugerah/kemurahan putra-putra yang lain tidak boleh iri hati. Dan ternyata diberi anugerah diwisuda menjadi Adipati Wirasaba ke VII.
Semenjak itulah putra menantu yaitu R. Joko Kahiman menjadi Adipati dengan gelar ADIPATI WARGA UTAMA II.
Kemudian sekembalinya dari Kasultanan Pajang atas kebesaran hatinya dengan seijin Kanjeng Sultan, bumi Kadipaten Wirasaba dibagi menjadi empat bagian diberikan kepada iparnya.
1. Wilayah Banjar Pertambakan diberikan kepada Kyai Ngabei Wirayuda.
2. Wilayah Merden diberikan kepada Kyai Ngabei Wirakusuma.
3. Wilayah Wirasaba diberikan kepada Kyai Ngabei Wargawijaya.
4. Wilayah Kejawar dikuasai sendiri dan kemudian dibangun dengan membuka hutan Mangli dibangun pusat pemerintahan dan diberi nama Kabupaten Banyumas.
Karena kebijaksanaannya membagi wilayah Kadipaten menjadi empat untuk para iparnya maka dijuluki Adipati Marapat.
Siapakah Raden Joko Kahiman itu ?
R. Joko Kahiman adalah putra R. Banyaksasro dengan ibu dari Pasir Luhur. R. Banyaksosro adalah putra R. Baribin seorang pangeran Majapahit yang karena suatu kesalahan maka menghindar ke Pajajaran yang akhirnya dijodohkan dengan Dyah Ayu Ratu Pamekas putri Raja Pajajaran. Sedangkan Nyi Banyaksosro ibu R. Joko Kahiman adalah putri Adipati Banyak Galeh (Mangkubumi II) dari Pasir Luhur semenjak kecil R. Joko Kahiman diasuh oleh Kyai Sambarta dengan Nyai Ngaisah yaitu putri dari R. Baribin yang bungsu.
Dari sejarah terungkap bahwa R. Joko Kahiman adalah merupakan SATRIA yang sangat luhur untuk bisa diteladani oleh segenap warga Kabupaten Banyumas khususnya karena mencerminkan :
a. Sifat altruistis yaitu tidak mementingkan dirinya sendiri.
b. Merupakan pejuang pembangunan yang tangguh, tanggap dan tanggon.
c. Pembangkit jiwa persatuan kesatuan (Majapahit, Galuh Pakuan, Pajajaran) menjadi satu darah dan memberikan kesejahteraan ke kepada semua saudaranya.
Dengan demikian tidak salah apabila MOTO DAN ETOS KERJA UNTUK Kabupaten Banyumas SATRIA.
Candra atau surya sengkala untuk hari jadi Kabupaten Banyumas adalah "BEKTINING MANGGALA TUMATANING PRAJA" artinya tahun 1582.
Bila diartikan dengan kalimat adalah "KEBAKTIAN DALAM UJUD KERJA SESEORANG PIMPINAN / MANGGALA MENGHASILKAN AKAN TERTATANYA ATAU TERBANGUNNYA SUATU PEMERINTAHAN".
PARA ADIPATI DAN BUPATI SEMENJAK BERDIRINYA KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 1582
1. Raden Joko Kahiman, Adipati Warga Utama II (1582-1583)
2. Raden Ngabei Mertasura (1583-1600)
3. Raden Ngabei Mertasura II (Ngabei Kalidethuk) (1601 -1620)
4. Raden Ngabei Mertayuda I (Ngabei Bawang) (1620 - 1650)
5. Raden Tumenggung Mertayuda II (R.T. Seda Masjid, R.T. Yudanegara I) Tahun 1650 - 1705
6. Raden Tumenggung Suradipura (1705 -1707)
7. Raden Tumenggung Yudanegara II (R.T. Seda Pendapa) Tahun 1707 -1743.
8. Raden Tumenggung Reksapraja (1742 -1749)
9. Raden Tumenggung Yudanegara III (1755) kemudian diangkat menjadi Patih Sultan Yogyakarta bergelar Danureja I.
10. Raden Tumenggung Yudanegara IV (1745 - 1780)
11. Raden Tumenggung Tedjakusuma, Tumenggung Kemong (1780 -1788)
12. Raden Tumenggung Yudanegara V (1788 - 1816)
13. Kasepuhan : Raden Adipati Cokronegara (1816 -1830) Kanoman : Raden Adipati Brotodiningrat (Raden Tumenggung Martadireja)
14. Raden Tumenggung Martadireja II (1830 -1832) kemudian pindah ke Purwokerto (Ajibarang).
15. Raden Adipati Cokronegara I (1832- 1864)
16. Raden Adipati Cokronegara II (1864 -1879)
17. Kanjeng Pangeran Arya Martadireja II (1879 -1913)
18. KPAA Gandasubrata (1913 - 1933)
19. RAA. Sujiman Gandasubrata (1933 - 1950)
20. Raden Moh. Kabul Purwodireja (1950 - 1953)
21. Raden Budiman (1953 -1957)
22. Mas Mirun Prawiradireja (30 - 01 - 1957 / 15 - 12 - 1957)
23. Raden Bayi Nuntoro (15 - 12 - 1957 / 1960)
24. Raden Subagio (1960 -1966)
25. Letkol Inf. Sukarno Agung (1966 -1971)
26. Kol. Inf. Poedjadi Jaringbandayuda (1971 -1978)
27. Kol. Inf. Raden G. Rujito (1978 -1988)
28. Kol. Inf. H. Djoko Sudantoko (1988 - 1998)
29. Kol. Art. H. M. Aris Setiono, SH, S.IP (1998 - 2008)
30. Drs. H. Mardjoko, M.M. (2008 - 2013)
31. Ir. Achmad Husein (2013 – Sekarang)
Tempat-tempat Wisata di Kab. Banyumas dan Kotatip Purwokerto
Tempat wisata di Kabupaten Banyumas dan Kotatip Purwokerto cukup menyebar. Berada di Kota Purwokerto, Baturaden, Kota Lama Banyumas, dan beberapa kota kecamatan. Jenis wisatapun cukup beragam yaitu: wisata alam, wisata pendidikan, wisata budaya, wisata religi, wisata olah raga, wisata belanja dan wisata kuliner.
Soto dan Gethuk Goreng Sokaraja |
Tempat-tempat wisata yang dapat dikunjungi adalah sebagai berikut:
Alun-alun Kota Lama Banyumas
Kota Lama Banyumas berada 18 km arah sebelah tenggara dari Pusat Kota Purwokerto. Dahulu, alun-alun (tanah lapang) Kota Lama Banyumas merupakan pusat pemerintahan. Di tengah alun-alun ditanami pohon beringin kembar sebagai lambang pengayom rakyat.
Batur Agung Mount of Fun
Lokasinya di Desa Baseh, Kecamatan Kedung Banteng, di kaki Gunung Slamet arah utara Kota Purwokerto, fasilitas; waterpark, kolam pemancingan, flying fox, dan arung jeram Kali Logawa.
Baturaden Adventure Forest
Kawasan wisata Baturaden arah utara dari Kota Purwokerto, berada sebelum Telaga Sunyi; merupakan wahana ekowisata dan petualangan rimba, gunung, dan sungai.
Bendung Gerak Serayu
Bendung Sungai Serayu yang berada di Rawalo arah selatan Kota Purwokerto, menggantikan fungsi Pompa Air Banjarsari, dibangun pada 1993 diresmikan pada 1996. Tempat untuk; memancing, kuliner, perahu dengan pemandangan bukit dan hutan.
Bumi Perkemahan Baturaden
Lokasi di kawasan Wisata Baturaden di bawah pemangkuan Dinas Kehutanan Banyumas Timur; sering digunakan para pecinta alam dan sebagai tempat Jambore Nasional Gerakan Pramuka.
Bumi Perkemahan Kendalisada
Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor arah tenggara Kota Purwokerto, seluas 20 ha dilengkapi; gedung Serba Guna, asrama, motor cross, terbang layang, dan rekreasi.
Gerbang Bumi Perkemahan Kendalisada Kaliori |
Crossworld Paintball
Jalan Ringin Tirto No: 69, di belakang perumahan Permata Hijau Purwokerto, dengan; arena paint ball, mini food court, meja bilyar, paint ball equipment shop.
Curug Bayan Kalipagu
Lokasi Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturaden arah utara dari Kota purwokerto, di Kali Banjaran, beberapa puluh langkah ke arah hulu dari Dam Jepang. View; air terjun dan hutan.
Curug Belot
Di Desa Rempoah, Baturaden, View; dengan air deras dan hutan asli yang belum banyak disentuh dan masih alami.
Curug Ceheng
Lokasi di Desa Gandatapa, Kecamatan Sumbang; yang menampilkan keindahan air terjun dengan satwa lawa (sejenis kalong) yang beterbangan di sekitarya.
Curug Cipendok
Curug Cipendok |
Curug Gede
Lokasi di lingkungan wisata Ketenger, 3 km dari lokasi wisata Baturaden. Di tempat ini wisatawan dapat; menikmati air terjun dengan keindahan alam dan aneka lempeng batu.
Curug Gomblang
Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, sekitar 3 km dari Baturaden; dengan air terjun ketinggian mencapai 25 meter, olahraga jalan kaki dengan medan tempuh cukup berat.
Curug Gumawang
Berada di dalam kompleks Lokawisata Baturaden, sehingga juga disebut sebagai Curug Baturaden, air terjun dengan ketinggian sekitar 25 meter.
Curug Gumawang Kemawi
Desa Kemawi, Kecamatan Somagede arah tenggara dari Kota Purwokerto atau kearah timur dari Kota Lama Banyumas, dengan; air terjun terdiri dari 7 tingkatan, paling besar yang nomor 2 dari bawah, sekitar 800 m dari jalan aspal namun aksesnya masih cukup sulit.
Curug Pengantin Kalipagu
Tempat Wisata Baturaden di Igir Rambat, 4 km dari Dusun Kalipagu, ditempuh melalui Batur Semendeh dan hutan lindung, dengan ketinggian curug 50 m.
Curug Pengantin
Tempat Wisata di tengah hutan Dusun Parduli, Desa Kracak, Ajibarang, arah barat dari Kota Purwokerto, view dengan; ketinggian air terjun 2 m. Ada kepercayaan mandi di sini dapat menolak bala dan mempercepat jodoh.
Curug Song
Desa Kalisalak, Kebasen arah selatan dari pusat Kota Purwokerto, view; dengan ketinggian air terjun sekitar 30 meter, ada sarang burung walet, namun akses jalan masih cukup sulit.
Dam Jepang Kalipagu
Lokasi di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturaden; merupakan bendungan peninggalan dari zaman pendudukan Jepang.
Dream Land Spring Water
Jl. Pabrik Tapioka, Desa Pancasan, Kecamatan Ajibarang arah barat dari Kota Purwokerto, dengan wahana; Air terjun, Arum Jeram, Flying Fox, Kolam Arus, Kolam Seribu Air, Kolam Terapi Ikan, Taman Pasir, Taman Batu, Taman Burung, Taman Reptil, Water Boom, Water Park.
Gardu Pandang Baturaden
Lokasi di dalam kawasan hutan wisata Baturaden yang berada di lintasan menuju ke lokasi Pancuran 7, dengan; pemandangan luas ke daerah Baturaden dan sekitarnya.
Gedhong Jimat Kalisalak
Tajug atau Langgar tempat menyimpan benda-benda pusaka peninggalan jaman Mataram disebut juga Gedhong Jimat. Lokasinya di Desa Kalisalak Kecamatan Kebasen. Acara mencuci dan membersihkan benda-benda pusaka tersebut dilaksanakan setahun sekali jatuh setiap bulan Maulud tahun Jawa. Pada acara ini biasanya turis lokal dari dalam dan luar daerah berbondong-bondong untuk menyaksikan ritual tahunan.
Gua Maria
Desa Kaliori, Kecamatan Kalibagor arah tenggara dari pusat Kota Purwokerto atau sebelah utara dari Kota Lama Banyumas. Goa ini dibangun tahun 1989, dimana Paus Yohanes Paulus II memberkati Patung Bunda Maria dan menandatangani Prasasti Goa Maria Kaliori pada tanggal 10 Oktober 1989 di Yogyakarta.
Gua Sara Badak
Lokasi di Lokawisata Baturaden, berjarak 50 m dari Pancuran Pitu; merupakan tempat pertemuan aliran air panas yang mengandung belerang dengan air dingin, dengan bebatuan warna keemasan yang menakjubkan.
Gua Selirang
Lokasinya masih berada di sekitar area Pancuran Pitu, berdekatan dengan Gua Sara Badak, berupa; gua kecil yang mulut guanya tertutup oleh aliran air dari atas tebing.
Kelenteng Boen Tek Bio
Berada sekitar 300 m dari Pendopo Duplikat Si Panji di Kota Lama Banyumas. Bangunan tua dari abad ke-19 ini mulai digunakan sebagai kelenteng sejak tahun 1960.
Kelenteng Hok Tek Bio Pasar Wage
Lokasinya berada di Jalan Pemotongan No 3, belakang Pasar Wage, Kota Purwokerto, berdiri sejak 1831.
Kelenteng Hok Tek Bio Sokaraja
Ketenteng tua, lokasinya di pertigaan jalan menuju kota Purwokerto-Banyumas-Purbalingga di pusat Kota Sokaraja, diperkirakan dibangun pada 1826.
Kolam Tandon PLTA Ketenger
Terletak di Dusun Kalipagu, Desa Ketenger, Kecamatan Baturaden; konstruksi warisan kolonial Belanda di tengah alam pegunungan yang sangat menawan.
Lokawisata Baturaden
Berada di lereng selatan Gunung Slamet, 14km arah utara dari pusat Kota Purwokerto, terkenal berhawa sejuk di siang hari dan dingin di malam hari. Lokawisata ini dilengkapi dengan tempat permainan, pemandian air panas, kuliner, cindera mata, tanaman hias, camping ground, penginapan, sarana angkutan umum serta pemandangannya yang menawan.
Makam Astana Dhuwur
Lokasinya di Desa Arcawinangun, Purwokerto Timur, ada 15 batu gong berukuran besar, 2 makam kembar sepanjang 6 meter, dan astana menceng atau astana Budha.
Makam Kyai Mranggi Semu
Bertempat di Kejawar Kota Lama Banyumas. Ia adalah pembuat warangka keris yang membesarkan anak R. Banyaksosro, yaitu R. Joko Kahiman, Adipati Banyumas I yang membagi Kadipaten Wirasaba menjadi empat.
Makam Kyai Tolih
Lokasinya di Desa Cikakak kecamatan Wangon, sekitar 30 km arah selatan dari pusat Kota Purwokerto. Kyai Tolih adalah pendiri Masjid Saka Tunggal, dan merupakan tokoh Islam pada zaman Majapahit.
Makam Nyai Mranggi Semu
Terletak di atas bukit di Grumbul Wanasepi, Desa Binangun, 10 km dari Alun-alun Kota Lama Banyumas.
Makam Panembahan Kalibening
Terletak di perbukitan Desa Dawuhan, Kecamatan Banyumas.
Makam R. Joko Kaiman
Merupakan makam mendiang Bupati Banyumas I di Desa Dawuhan, Banyumas.
Makam Syekh Abdul Malik
Desa Kedungparuk, sebelah Desa Mersi, ulama yang usianya hampir mencapai seratus tahun (1881-1980) disegani dan semasa hidupnya menjadi mursyid Thariqah An-Naqsabandiyah Al-Khalidiyah dan Thariqah Asy-Syadziliyah.
Makam Syekh Maqdum Wali
Berlokasi di Desa Karanglewas (sebelum jembatan Kali Logawa belok kanan). Ia datang ke Pasir Luhur sekitar abad 15 M atas titah Raden Patah untuk menyiarkan agama Islam. Di daerah ini juga dimakamkan Senopati Mangkubumi I dan Mangkubumi II.
Makam Syekh Muhammad Ilyas
Berlokasi di Kota Sokaraja; cicit Pangeran Diponegoro yang juga ayah Syekh Abdul Malik ini adalah pendiri dan penyebar Tarekat Naqsabandi-Khalidiyah di Banyumas yang semasa hidupnya sangat disegani.
Makam Yudanegara II
Kompleks Makam Yudanegara II dan Bupati-Bupati Banyumas di Desa Dawuhan yang lokasinya berada sekitar 5 km dari alun-alun kota lama Banyumas.
Masjid Kaji Watu
Terletak di Grumbul Kaligebang, Desa Tamansari, Kecamatan Karanglewas, disebut juga Masjid Batu karena bangunan aslinya terbuat dari batu. Sebagian bangunan aselinya masih bisa dilihat.
Masjid Nur Sulaiman Banyumas
Lokasinya di sebelah barat alun-alun Kota Lama Banyumas, didirikan pada tahun 1725 oleh Kyai Nur Sulaiman dari Gumelem dengan arsitek Kyai Nur Daiman. Peninggalan aslinya bedug, mimbar, sakaguru dan sumur.
Masjid Saka Tunggal
Lokasinya di Desa Cikakak, Wangon, 30 km arah selatan dari Kota Purwokerto, yang dibangun pada tahun 1288. Di sekitar masjid terdapat hutan pinus yang di huni ratusan ekor kera jinak.
Monumen Jenderal Gatot Soebroto
Lokasinya di bundaran taman depan RSUD Prof. Margono, Desa Berkoh, pintu masuk timur ke Kota Purwokerto, terbuat dari perunggu seberat 2 ton dengan tinggi 4 meter.
Monumen Jenderal Gatot Subroto di Brekoh |
Monumen Panglima Besar Jenderal Soedirman
Terletak di sisi timur Kali Logawa, di pintu masuk Barat ke Kota Purwokerto, terdiri dari dua lantai, dengan Patung Jenderal Sudirman seberat 5,5 ton dan tinggi 4,5 meter, foto-foto perjuangan dan relief sejarah bangsa Indonesia berada di Galerynya.
Museum Bank Rakyat Indonesia
Lokasi di Jl. Jenderal Soedirman, Purwokerto, berisi perjalanan perbankan (BRI) mulai berdiri sampai sekarang serta koleksi uang kuno mulai dari zaman Majapahit.
Museum Wayang Sendang Mas
Lokasinya di depan Pendopo Duplikat Si Panji, Kota Lama Banyumas, dibangun pada tahun 1982 dengan koleksi wayang kulit, wayang golek, wayang beber, wayang krucil, pusaka, benda purbakala dan kitab.
Pancuran Telu
Dapat diakses melalui Lokawisata Baturaden, sumber air panas yang keluar melalui tiga pancuran, terdapat petilasan Embah Atas Angin.
Pancuran Pitu
Dapat diakses melalui Lokawisata Baturaden, sumber air panas yang keluar melalui tujuh pancuran, dicapai dengan berjalan sejauh 2,5 km, atau dengan kendaraan melalui Bumi Perkemahan Baturaden.
Paseban Batur Sengkala
Tempatnya berada di dekat lokasi parkir Pancuran Tujuh; merupakan situs peninggalan dari zaman megalitikum.
Pemandian Tirta Husada Kali Bacin
Lokasinya di Tambak Negara, Rawalo, 17 km sebelah selatan dari arah kota Purwokerto; merupakan peninggalan Belanda.
Wisata pemandian Tirta Husada Kali Bacin mata airnya berasal dari Gua Teleng, yang tidak pernah kering walaupun kemarau panjang. Kemudian berganti menjadi Tuk Semingkir.
Mata air Kali Bacin dipercaya dapat menyembuhkan penyakit kulit.
Orang-orang yang menderita berbagai macam penyakit kulit setelah mandi disini sembuh atau semingkir penyakitnya. Seiring berjalannya waktu, lama kelamaan penamaan tempat ini berubah menjadi Kali Bacin. Karena belerang dan uap air mineral yang baunya menyengat, orang lebih mudah menjuluki kali yang bau bacin. Dari hasil penelitian laboratorium, airnya mengandung 16 unsur mineral, diantaranya; nitrit, klorida, belerang, zinc dan sulfur.
Orang yang datang untuk mandi dan berenang, secara tidak langsung mendapatkan barneotheraphy berkat unsur mineral yang terkandung di Kali Bacin dan bermanfaat bagi pertumbuhan tulang, saraf dan kulit.
Sebelumnya, di objek wisata ini hanya memiliki tiga kamar pemandian yang airnya dialirkan langsung dari sumber kolam Kali Bacin dengan kedalaman sekitar empat meter. Di permukaan kolam banyak terapung lumut atau spora. Setelah direnovasi, sekarang tersedia kolam khusus untuk anak-anak dengan kedalaman kurang dari satu meter dan kolam untuk dewasa dengan kedalaman hingga dua meter.
Tiket masuk yang ditawarkan sangat terjangkau.
Kali Bacin telah menjadi salah satu destinasi wisata rujukan bagi keluarga dan pelajar.
Pendopo Duplikat Si Panji
Terletak di alun-alun pusat kota lama Banyumas yang pernah menjadi pusat pemerintahan Kabupaten Banyumas sebelum tahun 1937. Pendopo Si Panji yang asli telah dipindahkan ke Kota Purwokerto pada Januari 1937.
Pendopo Si Panji
Terletak di alun-alun Kota Purwokerto, salah satu pilarnya bernama Si Panji, merupakan lambang kekuatan rakyat Banyumas, dibangun oleh Adipati Yudonegoro II, Bupati Banyumas ke-7, pada tahun 1706.
Petilasan Adipati Mersi
Berada di RT 4/ RW3 Kelurahan Mersi, Kecamatan Purwokerto, yang konon terbunuh dalam pertempuran melawan Adipati Kabakan, jasadnya dibuang ke saluran air bawah tanah, dan muncul di bale kambang (lapangan) Mersi.
Puncak Petahunan
Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, yang mendapat julukan puncak negeri atas angin, dengan panorama Kota Purwokerto dan Ajibarang, dari parkir treking sekitar 30 menit.
Puncak Gunung Slamet
Treking untuk mendaki Gunung Slamet setinggi 3.428 mdpl bisa ditempuh melalui jalur pancuran 7, Wanawisata Baturaden, Baturaden Adventure Forest, atau dari Bambangan Kabupaten Purbalingga.
Situs Batur Agung
Berada di tengah-tengah kebun, di sebelah selatan lapangan Dusun Pondok Lakah, Desa Baseh, Kedungbanteng, yang dipercaya digunakan sebagai pertapaan Raden Kamandaka.
Situs Batur Bedhil
Berada di Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kedungbanteng, berupa punden berundak dengan tiga teras, yang digunakan sebagai tempat pemujaan arwah pada zaman megalitikum.
Situs Batur Cakrakusuma
Berada di Dusun Batur, Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, di tengah persawahan, konon petilasan mbah Cakrakusuma seorang prajurit Kerajaan Pajang, punden berundak dengan menhir, batu lumpang, batu bulat, dan tatanan altar.
Situs Batu Lurah
Berada Dusun Peninis, Desa Windujaya, Kecamatan Kedungbanteng, di tengah persawahan berupa punden berundak tiga teras dengan beberapa buah menhir yang konon sering didatangi para calon lurah (kepala desa).
Situs Batur Macan
Berada di Dukuh Kaliputra, Desa Melung, ditengah-tengah areal perkemahan Perhutani, berupa punden berundak yang berorientasi ke arah Utara dan Selatan dengan tatanan batu altar dan dua buah batu menhir besar dan kecil.
Situs Batur Rana
Berada di Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Karanglewas, di daerah pegunungan Baturlaya. Diperlukan waktu 5 jam dengan berjalan kaki dari Kantor Desa Sunyalangu untuk sampai ke situs.
Situs Batur Ronggeng
Terletak di Dusun Windusari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng di dalam area hutan pinus milik Perhutani merupakan punden berundak, ada watu lumpang, tatanan batu, dan buah menhir.
Situs Bonokeling
Berada di Grumbul Pekuncen, Desa Pekuncen, Kecamatan Jatilawang, makam Kyai Bonokeling, penyebar Islam pertama di wilayah Jatilawang dan sekitarnya.
Situs Candi Batur Golek
Berada di Dukuh Windusari, Desa Kalisalak, Kecamatan Kedungbanteng, punden berundak dengan menhir dan susunan batu altar pemujaan nenek moyang.
Situs Candi Ebeg
Berada di Desa Gondotopo, Kecamatan Sumbang, berada di bawah sebuah pohon besar, tidak jauh dari situs Candi Ronggeng.
Situs Candi Damarpayung
Berada di Desa Kemutug Lor, Kecamatan Baturaden dengan peninggalan patung dua ekor ular hitam, dan sebuah payung kertas sepanjang 40 cm.
Situs Candi Ronggeng Banyumas
Berada di Desa Gondotopo, Kecamatan Sumbang, merupakan sebuah tempat wisata peninggalan bersejarah di wilayah ini, namun sayang sudah tidak berbekas lagi karena dicuri.
Situs Carangandhul
Berada di tengah-tengah kebun di Dukuh Carang, Desa Tamansari, Karanglewas. Konon situs tersebut merupakan bekas kepala Patih Carangandul yang dibunuh oleh utusan dari Demak.
Situs Gunung Jenar
Berada di puncak Gunung Jenar Dusun Pondoklakah, Desa Baseh, Kedungbanteng. Situs ini merupakan kubur batu peninggalan zaman megalitik.
Situs Lembu Ayu
Berada di Dusun Lembu Ayu, Desa Susukan, Sumbang, 10 km dari pusat kota Purwokerto, berupa yoni, lingga, fragmen batu candi, dan sebuah makam kuno bernama makam Pandung Aguna.
Situs Ngarca
Berada di Grumbul Ngaren, Desa Dawuhan Wetan, di perkebunan desa berupa Lingga dan Yoni peninggalan budaya Hindu.
Situs Panembahan
Berada di Dusun Semaya, Desa Sunyalangu, Kecamatan Karanglewas, di tengah kebun penduduk, punden berundak tiga dengan tumpukan kubur batu, dan menhir.
Situs Tebet Madas Mayung
Berada di Desa Sambirata, Cilongok, berupa dolmen yang bentuknya seperti meja batu berkaki menhir sebagai tempat sesaji dan pemujaan arwah nenek moyang dari zaman prasejarah.
Situs Watu Gathel
Berada di tengah pemukiman penduduk Desa Karangmangu, Baturaden, yang bentuknya menyerupai penis. Di timur situs Watu Gathel terdapat Sungai Belot untuk bersuci.
Situs Watu Guling
Berada di Desa Datar, Sumbang, di sebelah selatan pemakaman umum Desa Datar, merupakan tempat pemujaan arwah nenek moyang pada zaman prasejarah berupa Menhir dan Batu Lumpang.
Situs Watu Kentheng Sambirata
Berada di Dusun Ragung, Desa Sambirata, Kecamatan Cilongok, di tengah permukiman penduduk, punden berundak dengan watu lumpang, dan batur tatanan batu.
Situs Watu Keser
Berada di Dusun Keser, Desa Notog, Kecamatan Patikraja, Selatan makam Desa Notog di pekarangan kebun M. Dorum, punden berundak peninggalan megalitik.
Situs Watu Lumpang
Berada di Dusun Wanasari, Desa Kemawi, Kecamatan Somagede, batu peninggalan megalitik di perbukitan hutan milik Perhutani, konon keinginan akan terkabul jika berhasil mengangkat batu lumpang.
Stasiun Purwokerto
Jl. Stasiun, Kelurahan Kober, Kecamatan Purwokerto Barat, stasiun kereta api terbesar di jalur selatan Jawa Tengah dibangun tahun 1922 dengan dibukanya jalur rel kereta api Kroya – Cirebon.
Sungai Serayu
Notog, Patikraja, dan banyak tempat lainnya yang di lewati sungai besar legendaris ini.
Taman Andhang Pangreanan
Berlokasi di Jalan Gerilya Purwokerto, di area bekas terminal lama diresmikan pada 13 Maret 2011 sebagai tempat rekreasi, olahraga, panggung pementasan, kuliner, dan suvenir.
Telaga Sunyi
Lokasinya 3,5 km di sebelah timur Baturaden. Telaga ini begitu indah dengan airnya yang dingin dan sangat jernih. Pada musim-musim tertentu dijumpai aneka kupu-kupu dan capung.
Terowongan Notog
Lokasi Desa Notog, Kecamatan Patikraja, dengan panjang 260 m, dibangun oleh Perusahaan Kereta Api SS (Staats Spoorwegen) pada 1915 untuk mendukung jalur kereta api Cirebon – Kroya. Di atas terowongan terdapat makam dari para pekerja pembangunan terowongan Notog.
Watu Petilasan mBah Sani Taryan
Lokasinya berada di Kampus 7 Poltekkes Jln Baturaden Km 12 Purwokerto, batu besar peninggalan mBah Sani Taryan yang memberi Ajaran ‘Laku Pitu’
Watu Sinom
Terletak di dalam kebun belakang SMP Negeri 2 Kedungbanteng, berupa sebuah batu sangat besar, yang konon merupakan tempat bertemu Raden Kamandaka dengan Raden Banyak Ngampar, adiknya.
Hotel di Purwokerto
Untuk beristirahat bersama keluarga setelah berkeliling ke tempat-tempat wisata, dapat beristirahat dan menginap di hotel yang ada:
1. Adam Hotel Purwokerto
Bambang Suprapto 23, Purwokerto.
0281-635 598
Bambang Suprapto 23, Purwokerto.
0281-635 598
2. Anggrek Hotel Purwokerto
Dr. Suparno 100, Purwokerto.
0281-760 6633
Dr. Suparno 100, Purwokerto.
0281-760 6633
3. Asia Baru
Jl Sudirman 220
0281-630 115
Jl Sudirman 220
0281-630 115
4. Aston Imperium
Jl Overste Isdiman
0281-628000
Jl Overste Isdiman
0281-628000
5. Atrium Hotel Purwokerto
Jl Soepardjo Rustam (Jl. Raya Sokaraja)
0281-6844040
Jl Soepardjo Rustam (Jl. Raya Sokaraja)
0281-6844040
6. Banyumas Hotel Purwokerto
Jl Masjid 19
0281-635405
Jl Masjid 19
0281-635405
7. Besar Hotel Purwokerto
Jend Sudirman 332
0281-636111
Jend Sudirman 332
0281-636111
8. Borobudur Hotel Purwokerto
Jl Yosodarmo 32
0281-635341, 637747
Jl Yosodarmo 32
0281-635341, 637747
9. Cahya Nirwana
Kolonel Sugiono 15
0281-625894
Kolonel Sugiono 15
0281-625894
10. Cendrawasih Hotel Purwokerto
Jenderal Sutoyo 47, Purwokerto.
0281-640112
Jenderal Sutoyo 47, Purwokerto.
0281-640112
11. Darajati Hotel Purwokerto
Jl H Bunyamin 637-C, Purwokerto.
0281-626803, 626802
Jl H Bunyamin 637-C, Purwokerto.
0281-626803, 626802
12. Dynasti Hotel Purwokerto
Jl Dr. Angka 71, Purwokerto.
0281-634321
Jl Dr. Angka 71, Purwokerto.
0281-634321
13. Erlangga Hotel Purwokerto
Jl Wahid Hasyim 1A, Karang Klesem, Purwokerto.
0281-635 225
Jl Wahid Hasyim 1A, Karang Klesem, Purwokerto.
0281-635 225
14. Grand Santoso
Jl Sudirman 391, Purwokerto.
0281-636 144
Jl Sudirman 391, Purwokerto.
0281-636 144
15. Gunung Slamet
Jl Isdiman 20, Purwokerto.
0281-636407
Jl Isdiman 20, Purwokerto.
0281-636407
16. Indonesia Hotel Purwokerto
Jl Pemuda 9, Purwokerto.
0281-636 179
Jl Pemuda 9, Purwokerto.
0281-636 179
17. Kelapa Gading Indah
Jl Raya Timur Wangon 621, Purwokerto.
0281-631339
Jl Raya Timur Wangon 621, Purwokerto.
0281-631339
18. Laksana Hotel Purwokerto
S Parman 55 A, Purwokerto.
0281-634941
S Parman 55 A, Purwokerto.
0281-634941
19. Mataram Hotel Purwokerto
Jl Pramuka 155, Purwokerto.
0281-633 447
Jl Pramuka 155, Purwokerto.
0281-633 447
20. Mukti Jaya
Jl Gerilya, Purwokerto.
0281-632454
Jl Gerilya, Purwokerto.
0281-632454
21. Mustika Sari
Jl Pasar Sri Rahayu 51, Purwokerto.
0281-634080
Jl Pasar Sri Rahayu 51, Purwokerto.
0281-634080
22. Mutiara Hotel Purwokerto
Jl Gatot Subroto 70, Purwokerto.
0281-636588
Jl Gatot Subroto 70, Purwokerto.
0281-636588
23. Nuur Losmen
Jl Pasar Wage I/64, Purwokerto.
0281-637941
Jl Pasar Wage I/64, Purwokerto.
0281-637941
24. Orlando Hotel Purwokerto
Jl DI Panjaitan 119-A, Purwokerto.
0281-624159
Jl DI Panjaitan 119-A, Purwokerto.
0281-624159
25. Palapa Hotel Purwokerto
Jl S Parman 283, Purwokerto.
0281-631283
Jl S Parman 283, Purwokerto.
0281-631283
Berlanjut ke Sesi berikutnya.......