Komleks IPAL RSAU Dr.M.Salamun |
Sebanyak 32 dari sebanyak 34 Rumah Sakit yang
beroperasi di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat dipastikan tidak memiliki
incinerator dan instalasi penanganan limbah cair medis. "Dari 34 Rumah Sakit
yang ada di Bandung hanya dua yang memiliki instalasi limbah medis yaitu RSAU Dr.M. Salamun dan RS Al-Ihsan," kata Kepala Badan Pengendali Lingkungan Hidup
(BPLH) Kota Bandung, Dandan Reza Wardana dihadapan wartawan, Jumat (19/6).
RSAU Dr. M. Salamun dan RS Al-Ihsan Bandung sejak tahun 2002 sudah dilengkapi instansi penghancuran dan pemusnahan limbah medis yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup. Incinerator atau alat pembakaran limbah itu sangat penting untuk pembakaran limbah padat yang ada di setiap rumah sakit. Sebab jika pembakaran limbah padat tersebut tidak sempurna akan menghasilkan zat dioksin.
RSAU Dr. M. Salamun dan RS Al-Ihsan Bandung sejak tahun 2002 sudah dilengkapi instansi penghancuran dan pemusnahan limbah medis yang sangat berbahaya bagi manusia dan lingkungan hidup. Incinerator atau alat pembakaran limbah itu sangat penting untuk pembakaran limbah padat yang ada di setiap rumah sakit. Sebab jika pembakaran limbah padat tersebut tidak sempurna akan menghasilkan zat dioksin.
Zat dioksin apabila terhirup manusia akan memicu timbulnya penyakit kanker, walaupun waktunya cukup relatif lama. Tapi kalau tidak dicegah akan membuat udara di Kota Bandung akan terkontaminasi. "Makanya dalam undang-undang persampahan disebutkan tidak boleh membakar sampah di sembarang tempat. Sebab asap yang ditimbulkan itu menghasilkan dioksin pemicu kanker" ujarnya.
Untuk menghindari keluarnya zat dioksin, pembakaran limbah plastik idealnya dilakukan diatas suhu 600 derajat celcius, tetapi belum selesai sampai di sana karena sisa pembakarannya masih menghasilkan zat dioksin. Oleh karena itu, pembakaran dinaikan ke level kedua dengan suhu 1000 derajat celcius. Dengan demikian sisa pembakarannya akan tereduksi dengan sendirinya.
Incinerator RSAU Dr.M.Salamun |
Sedangkan dari 34 RS yang ada di Bandung hanya 16 RS saja yang sudah memiliki incinerator dan IPAL. Dengan rincian enam RS memiliki incinerator dan sisanya hanya memiliki IPAL untuk pembuangan limbah cair. "Namun demikian kami tidak mengetahui apakah IPAL dan Incinerator yang dimiliki oleh ke-16 RS itu sudah ideal atau belum. Baik dari kelengkapan, keramahan akan lingkungan dan sebagainya," katanya. Cyber News,(Ant /CN05).