Berlatar belakang minimnya karya tulis, artikel atau
kajian tulis tentang sejarah dan budaya Purbalingga, sejumlah seniman, guru
sejarah, pelaku sejarah, pegiat budaya, pemerhati sejarah serta para penulis,
sepakat membentuk Komunitas Pecinta Sejarah dan Budaya Purbalingga (KPSBP).
Pembentukan komunitas itu digagas oleh Ir. Sigit Subroto, MT di rumahnya di
Kelurahan Purbalingga Wetan. Sigit Subroto yang juga pemerhati sejarah dan
pecinta budaya Purbalingga mengungkapkan, muatan lokal tentang sejarah dan
budaya Purbalingga semakin ditinggalkan para pelajar dan kaum muda. Di satu
sisi, sejarah dan budaya Purbalingga masih banyak yang belum terungkap sebagai
sebuah tulisan, akan tetapi nuansanya masih sangat kental di masyarakat. Di
bidang budaya, banyak potensi budaya yang belum diketahui masyarakat umum
maupun pelajar. “Dengan latar belakang itu, maka kami sepakat membentuk sebuah
wadah komunitas untuk menampung para pegiat sejarah dan budaya Purbalingga guna
menjadi nara sumber yang dapat dijadikan sebuah tulisan,” ujar Sigit yang juga
kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Purbalingga. Sigit menambahkan, KPSBP
merupakan komunitas non partisan, non politik dan hanya bergerak di bidang
penulisan serta penerbitan sejarah dan budaya Purbalingga. “Kami berharap,
komunitas ini mampu menerbitkan buku-buku tentang Purbalingga, misalnya seperti
cerita rakyat, legenda, mitos, adat istiadat, peninggalan sejarah dan purbakala
yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Lewat cara itu, nantinya masyarakat
khususnya generasi muda Purbalingga tidak akan kehilangan jati dirinya sebagai
warga Purbalingga,” tambah Sigit. (Humas/y)